Posted by: kodoktempur | July 31, 2008

Keunggulan Bersaing

Keunggulan bersaing adalah jantung kinerja perusahaan dalam pasar bersaing akan tetapi, setelah beberapa dasawarsa melakukan ekspansi besar-besaran dan mengalami masa-masa kemakmuran, banyak perusahaan yang melupakan keunggulan bersaing dalam upaya mereka untuk tumbuh dan melakukan diversifikasi.

Dalam buku keunggulan bersaing “menciptakan dan mempertahankan kinerja unggul” karya Michael E Porter setidaknya ada empat pokok bahasan yang menjadi tema besar dalam menjelaskan bagaimana keunggulan bersaing dapat diterapkan di dalam perusahaan-perusahaan. Dalam bagian pertamanya beliau menjelaskan bagaimana prinsip-prinsip keunggulan bersaing diterapkan melalui rantai nilai yang melakukan aktifitas pengenalan dan pedefinisian didalam sebuah persaingan, keterkaitan dalam rantai nilai menggambarkan hubungan antara pelaksanaan suatu aktivitas nilai dengan biaya atau kinerja aktivitas lain. Dalam hal nya biaya keunggulan terhadap biaya diukur dari kelestarian dan pelaksanaan biaya di dalam perusahaan, namun perlu dihindari adalah jebakan dalam strategi kepemimpinan biaya. Diferensiasi ternyata juga turut berpengaruh dalam peta persaingan karena dengan melakukan diferensiasi memungkinkan perusahaan meraih prestasi unggul jika harga yang ditawarkan lebih besar daripada biaya tambah mana pun dari usaha memperoleh keunikan itu. Teknologi digunakan untuk membawa perubahan dalam membawa keunggulan dalam bersaing dikuti terus oleh proses evolusi teknolgi yg berkelanjutan dalam persaingan perusahaan dimasa depan.

Pada bagian keduanya dalam buku ini adalah bagaimana cakupan bersaing dalam suatu industri. yaitu sebuah perusahaan mampu memberikan daya tarik keunggulan dalam bersaing melalui proses segmentasi dari industri-industri yang telah dikembangkan. Ada kecendrungan dalam membuat segmen ialah memfokuskan erhatian pada sejumlah perbedaan yang dapat diamati pada model produk dan pembeli. Akan tetapi ada pula model produk tertentu yang layak diproduksi, namun belum diproduksi, dan ada pula kelompok pembeli potensial yang sekarang belum dilayani, segmen potensial ataupun yang belum diketahui mungkin saja adalah segmen yang paling penting diketahui karena merupakan peluang bagi upaya yang menumbuhkan keunggulan bersaing. Dalam industri sendiri terkadang untuk mencapai keunggulan itu sendiri memerlukan sebuah strategi bersaing tersendiri yang disusun secara apik oleh pimpinan perusahaan, stategi bersaing itu sendiri melibatkan hubungan antar segmentasi itu sendiri. Setidaknya ada beberapa point penting dalam menerapkan stategi bersaing yaitu; strategi bersasaran luas pilihan fokus, kelayakan segmen baru sebagai fokus, kemampuan strategi fokus untuk bertahan dan peluang dan jebakan bagi perusahaan yang bersasaran terfokus dan yang bersasaran luas. Sebagai sebuah pilar utama dalam bersaing substitusi memainkan peranan penting dalam memberikan perubahan dalam persaingan usaha yaitu substitusi mampu memberikan harga-harga yang relatif lebih kompetitif dengan para pesaing. Lalu bagaimana biaya peralihan atau substitusi dapat ditekan semurah mungkin. Dalam menerapkan substitusi adalah dengan mempromosikan substitusi itu sendiri dan melihat bagaimana mematahkan perlawanan substitusi orang lain dengan memperhatikan strategi substitusi versus perusahaan.

Pada bagian ketiga dalam buku keunggulan bersaing yaitu strategi perusahaan dan keunggulan bersaing yaitu melibatkan antar hunbungan di antara unit-unit yang nyata, antar hubungan tak nyata menimbulkan keunggulan bersaing melalui alih ketrampilan diantara sejumlah nilai yang terpisah. Antahubungan tak nyata menimbulkan keunggulan bersaing apabila perbaikan biaya atau diferensiasi dalam unit usaha yang menerima pengetahuan melebihi biaya pengalihan itu. Strategi horizontal mengkoordinasikan tujuan dan strategi uni usaha yang berkaitan. Strategi ini mencakup unit usaha yang ada dan pemilihan industri baru yang akan dimasuki berdasarkan antarhubungan dengan unit yang telah ada dalam kenyataannya hanya sedikit perusahaan yang memiliki strategi horizontal yang sifatnya informal. Dalam mencapai antar hubungan sangat diperlukan dalam strategi perusahaan terkadang menghadapi kendala yaitu kebanyakan hambatan keorganisasian dalam mencapai antarhubungan berdasarkan persepsi konflik antarhubungan dan keadilan. Kesulitan terbesar dalam mencapai antarhubungan cenderung terjadi dalam ; sangat terdiversifikasinya dengan banyak unit usaha kecil, tradisi otonomi yang kuat dll. Penciptaan produk komplementer dalam memenuhi hasrat untuk keunggulan bersaing sangat penting guna, penguasaan dapat melalui proses bundling maupun subsidi silang.

Bagian keempat yaitu implikasi bagi strategi bersaing ofensif dan defensif yaitu bagaimana proses penyusunan awal dari sebuah skenario industri dan strategi bersaing dalam situasi ketidak pastian yang meliputi bagaimana menemukan ketidakpastian di dalam sebuah industri, bagaimana melihat dari konsistensi dari asumsi dan menentukan probabilitas sebuah skenario. Setidaknya jika melawan sebuah organisasi besar yang mempunyai keunggulan bersaing. Untuk menhindari dominasi dari perusahaan tersebut. Perusahaan harus mampu untuk melakukan strategi defensif melalui taktik yaitu dengan hambatan struktural, meningkatkan kemungkinan serangan balasan dan menurunkan perangsang untuk menyerang. Sedangkan cara-cara yang dilaksanakan adalah yaitu menakut-nakuti, memberikan tanggapan atas dominasi, memberikan tanggapan atas pemotongan harga, bertahan dalam disinvestasi serta jebakan dalam pertahanan. Namun sebagai sebuah kompetitor setidaknya kita mampu untuk menyerang pemimpin industri yaitu dengan cara tehnik rekonfigurasi, redefinisi, belanjaan murni, membentuk aliansi. Terkadang kita juga menghadapi rintangan terhadap serangan balasan pemimpin industri yaitu melalui motif campuran, tingginya biaya tanggapan pemimpin industri, perbedaan prioritas keuangan, tekanan peraturan dll. Isyarat kelemahan dari industri adalah perubahan pembeli dan perubahan saluran. Isyarat pemimpin industri yaitu dengan terperangkap ditengah, pembeli yang tidak puas, pelopor teknologi industri yang dipakai sekarang, kemampulabaan yang sangat tinggi, riwayat pelanggaran peraturan dan pemain lemah dalam portfolio perusahaan induknya.

 

Sumber : Paper Buku Competitive Strategy dari Michael E Porter


Leave a comment

Categories